Panduan memasang Grounding (pentanahan)
Pentingnya pemasangan sistem pentanahan yang baik pada setiap instalasi listrik
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk memasang Grounding dan untuk mendapatkan kualitas Grounding yang baik, dengan nilai tahanan yang sesuai dengan standart kelistrikan?, Setiap instalasi listrik, terdapat beberapa bagian penting dan tak boleh kita lupakan. Salah satu bagian yang sangat penting dalam setiap instalasi listrik tersebut adalah sistem pentanahan, arde atau grounding.
Istilah pentanahan biasa disebut juga dengan Pembumian, Arde atau dalam bahasa inggris disebut dengan Grounding.
Fungsi pentanahan atau Arde (Grounding)
Secara umum, Pentanahan atau Arde memiliki fungsi sebagai pengaman suatu instalasi listrik dari berbagai macam gangguan, bahaya atau kerusakan yang timbul disebabkan berbagai faktor, seperti sambaran petir, kebocoran listrik, lonjakan tegangan, dan lainnya.
Seperti kita ketahui, Bumi memiliki netral yang paling baik, dan dapat menetralisir tegangan tinggi yang dihasilkan dari sambaran petir.
Oleh karena itulah, setiap instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem pentanahan yang terhubung dengan baik ke Bumi.
Pemasangan sistem pentanahan
"Tingkat kehandalan sebuah grounding ada di nilai konduktivitas logam terhadap tanah yang ditancapinya. Semakin konduktif tanah terhadap benda logam, maka semakin baik. Kelayakan grounding harus bisa mendapatkan nilai tahanan sebaran maksimal 5 ohm (PUIL 2000 : 68) dengan menggunakan earth ground tester. Namun begitu, untuk daerah yang resistans jenis tanahnya sangat tinggi, resistans pembumian total seluruh sistem boleh mencapai 10 ohm (PUIL 2000 : 68).Untuk mendapatkan fungsi pentanahan yang maksimal, pemasangan sistem pentanahan pada suatu instalasi atau pelengkapan listrik harus dipastikan terpasang dengan benar"
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan sistem pentanahan dalam suatu instalasi listrik, antara lain:
1. Kabel konduktor yang dipakai untuk pentanahan yang baik adalah berbahan tembaga (Kabel BC / BCC)
2. Untuk kabel pentanahan yang dipasang untuk penangkal petir menuju ke titik bumi, diupayakan memiliki ukuran diameter yang besar (minimal kabel tembaga (BC) diameter 50 mm2).
3. Untuk kabel pentanahan yang dipasang dari suatu instalasi listrik menuju titik bumi, diupayakan memiliki ukuran diameter sesuai dengan daya maksimal instalasi tersebut.
4. Bahan penghantar yang digunakan untuk ditanam di dalam bumi / tanah, sebagai penghubung dari kabel pentanahan instalasi listrik langsung ke titik bumi menggunakan grounding rod 5 ohm (berbahan tembaga padu).
5. Jika pemasangan satu buah grounding rod yang tertanam ke bumi sudah mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang baik, cukup menggunakan satu titik, namun jika tidak memungkinkan perlu ditambah penanaman grounding rod di beberapa titik dan dihubungkan secara paralel sampai nilai resistan pentanahan yang diinginkan tercapai.
6. Nilai resistan pentahanan (grounding) yang baik adalah sebisa mungkin benar – benar terhubung dengan bumi, atau maksimal memiliki nilai resistan dibawah 5 ohm, diukur dengan menggunakan alat ukur pentanahan (Earth tester atau grounding tester).
"Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 (peraturan yang sesuai dan berlaku hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5 (lima) ohm. Dijelaskan bahwa nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai maksimal atau batas tertinggi dari hasil resistan pembumian (grounding) yang masih bisa ditoleransi. Nilai yang berada pada range 0 ohm - 5 ohm adalah nilai aman dari suatu instalasi pembumian grounding. Nilai tersebut berlaku untuk seluruh sistem dan instalasi yang terdapat pembumian (grounding) di dalamnya"
7. Kedalaman penanaman grounding rod ditentukan dengan pencapaian nilai resistan pentanahan, biasanya semakin dalam ditanam, semakin kecil nilai resistannya. Dan hal ini juga dipengaruhi oleh jenis tanah dan lokasi pemasangan.
8. Pemasangan jalur kabel pentanahan atau arde dalam setiap instalasi dan perlengkapan listrik, seperti halnya pemasangan kabel pentanahan atau arde pada stop kontak, saklar, kwh meter, setrika, steker, dan perlengkapan listrik lainnya. Dipastikan terpasang dengan benar pada terminal yang biasanya sudah tersedia disetiap peralatan listrik tersebut, dan biasanya ditandai dengan simbol atau lambang pentanahan atau arde.
Selain faktor jenis tanah dan lokasi pemasangan, beberapa hal lainnya yang mempengaruhi keberhasilan suatu sistem pentanahan
Beberapa faktor berikut juga memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan tercapai atau tidaknya nilai resistan pentanahan yang baik agar sistem pentanahan yang di pasang benar – benar terhubung dengan bumi, antara lain :
1. Kedalaman atau panjang grounding rod tertanam di tanah
Dikarenakan jenis tanah dan lokasi pemasangan yang berbeda – beda, mengakibatkan tahanan tanah tersebut tidak sama satu sama lain, oleh karena itu kedalaman penanaman grounding rod di dalam tanah juga berbeda – beda, namun semakin dalam penanaman grounding rod tersebut, semakin kecil juga resitan pentanahan ke bumi. Secara umum, menggandakan panjang elektroda bisa mengurangi tingkat resistan 40%.
2. Diameter grounding rod
Meski memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar, namun menambah atau memperbesar diameter penampang grounding rod juga dapat dilakukan untuk membantu mencapai nilai resistan pentanahan yang baik.
3. menanam grounding rod lebih dari satu
Cara ini terbukti efekti, jika dengan menanam satu grounding rod belum mendapatkan nilai resistan pentanahan yang baik, dapat dilakukan dengan cara menambah titik penanaman grounding rod, lalu setiap titik penanaman dihubungkan satu dengan lainnya sampai mendapatkan nilai resistan pentanahan yang baik.
Sebagai contoh :
Jika penanaman grounding rod pada satu titik, mendapatkan nilai pengukuran resistansi ke bumi sebesar 5 ohm, maka dapat dilakukan penambahan titik penanaman grounding rod sebanyak 3 titik dengan jarak antara titik sedekat-dekatnya berjarak 2 meter.
Maka akan didapatkan nilai resistan total dari ketiga titik pentanahan tersebut sebesar : 1,6 ohm.
Demikianlah artikel mengenai Sistem pentanahan atau Arde (Grounding) yang benar, semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi yang berguna untuk kita semua.
Mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam artikel ini. Dan diharapkan koreksi dan masukannya untuk dapat dilakukan perbaikan.
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk memasang Grounding dan untuk mendapatkan kualitas Grounding yang baik, dengan nilai tahanan yang sesuai dengan standart kelistrikan?, Setiap instalasi listrik, terdapat beberapa bagian penting dan tak boleh kita lupakan. Salah satu bagian yang sangat penting dalam setiap instalasi listrik tersebut adalah sistem pentanahan, arde atau grounding.
Istilah pentanahan biasa disebut juga dengan Pembumian, Arde atau dalam bahasa inggris disebut dengan Grounding.
Definisi Pentanahan atau Arde
Suatu kabel penghantar (konduktor) yang terhubung langsung menuju tanah (Bumi) dan dihubungkan pada suatu titik tertentu pada jalur – jalur instalasi listrik atau langsung dipasangkan pada suatu perlengkapan listrik.grounding |
Fungsi pentanahan atau Arde (Grounding)
Secara umum, Pentanahan atau Arde memiliki fungsi sebagai pengaman suatu instalasi listrik dari berbagai macam gangguan, bahaya atau kerusakan yang timbul disebabkan berbagai faktor, seperti sambaran petir, kebocoran listrik, lonjakan tegangan, dan lainnya.
Seperti kita ketahui, Bumi memiliki netral yang paling baik, dan dapat menetralisir tegangan tinggi yang dihasilkan dari sambaran petir.
Oleh karena itulah, setiap instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem pentanahan yang terhubung dengan baik ke Bumi.
grounding yang baik |
"Tingkat kehandalan sebuah grounding ada di nilai konduktivitas logam terhadap tanah yang ditancapinya. Semakin konduktif tanah terhadap benda logam, maka semakin baik. Kelayakan grounding harus bisa mendapatkan nilai tahanan sebaran maksimal 5 ohm (PUIL 2000 : 68) dengan menggunakan earth ground tester. Namun begitu, untuk daerah yang resistans jenis tanahnya sangat tinggi, resistans pembumian total seluruh sistem boleh mencapai 10 ohm (PUIL 2000 : 68).Untuk mendapatkan fungsi pentanahan yang maksimal, pemasangan sistem pentanahan pada suatu instalasi atau pelengkapan listrik harus dipastikan terpasang dengan benar"
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan sistem pentanahan dalam suatu instalasi listrik, antara lain:
1. Kabel konduktor yang dipakai untuk pentanahan yang baik adalah berbahan tembaga (Kabel BC / BCC)
2. Untuk kabel pentanahan yang dipasang untuk penangkal petir menuju ke titik bumi, diupayakan memiliki ukuran diameter yang besar (minimal kabel tembaga (BC) diameter 50 mm2).
3. Untuk kabel pentanahan yang dipasang dari suatu instalasi listrik menuju titik bumi, diupayakan memiliki ukuran diameter sesuai dengan daya maksimal instalasi tersebut.
4. Bahan penghantar yang digunakan untuk ditanam di dalam bumi / tanah, sebagai penghubung dari kabel pentanahan instalasi listrik langsung ke titik bumi menggunakan grounding rod 5 ohm (berbahan tembaga padu).
5. Jika pemasangan satu buah grounding rod yang tertanam ke bumi sudah mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang baik, cukup menggunakan satu titik, namun jika tidak memungkinkan perlu ditambah penanaman grounding rod di beberapa titik dan dihubungkan secara paralel sampai nilai resistan pentanahan yang diinginkan tercapai.
6. Nilai resistan pentahanan (grounding) yang baik adalah sebisa mungkin benar – benar terhubung dengan bumi, atau maksimal memiliki nilai resistan dibawah 5 ohm, diukur dengan menggunakan alat ukur pentanahan (Earth tester atau grounding tester).
"Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 (peraturan yang sesuai dan berlaku hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5 (lima) ohm. Dijelaskan bahwa nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai maksimal atau batas tertinggi dari hasil resistan pembumian (grounding) yang masih bisa ditoleransi. Nilai yang berada pada range 0 ohm - 5 ohm adalah nilai aman dari suatu instalasi pembumian grounding. Nilai tersebut berlaku untuk seluruh sistem dan instalasi yang terdapat pembumian (grounding) di dalamnya"
7. Kedalaman penanaman grounding rod ditentukan dengan pencapaian nilai resistan pentanahan, biasanya semakin dalam ditanam, semakin kecil nilai resistannya. Dan hal ini juga dipengaruhi oleh jenis tanah dan lokasi pemasangan.
8. Pemasangan jalur kabel pentanahan atau arde dalam setiap instalasi dan perlengkapan listrik, seperti halnya pemasangan kabel pentanahan atau arde pada stop kontak, saklar, kwh meter, setrika, steker, dan perlengkapan listrik lainnya. Dipastikan terpasang dengan benar pada terminal yang biasanya sudah tersedia disetiap peralatan listrik tersebut, dan biasanya ditandai dengan simbol atau lambang pentanahan atau arde.
Selain faktor jenis tanah dan lokasi pemasangan, beberapa hal lainnya yang mempengaruhi keberhasilan suatu sistem pentanahan
Beberapa faktor berikut juga memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan tercapai atau tidaknya nilai resistan pentanahan yang baik agar sistem pentanahan yang di pasang benar – benar terhubung dengan bumi, antara lain :
1. Kedalaman atau panjang grounding rod tertanam di tanah
Dikarenakan jenis tanah dan lokasi pemasangan yang berbeda – beda, mengakibatkan tahanan tanah tersebut tidak sama satu sama lain, oleh karena itu kedalaman penanaman grounding rod di dalam tanah juga berbeda – beda, namun semakin dalam penanaman grounding rod tersebut, semakin kecil juga resitan pentanahan ke bumi. Secara umum, menggandakan panjang elektroda bisa mengurangi tingkat resistan 40%.
2. Diameter grounding rod
Meski memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar, namun menambah atau memperbesar diameter penampang grounding rod juga dapat dilakukan untuk membantu mencapai nilai resistan pentanahan yang baik.
3. menanam grounding rod lebih dari satu
Cara ini terbukti efekti, jika dengan menanam satu grounding rod belum mendapatkan nilai resistan pentanahan yang baik, dapat dilakukan dengan cara menambah titik penanaman grounding rod, lalu setiap titik penanaman dihubungkan satu dengan lainnya sampai mendapatkan nilai resistan pentanahan yang baik.
Sebagai contoh :
Jika penanaman grounding rod pada satu titik, mendapatkan nilai pengukuran resistansi ke bumi sebesar 5 ohm, maka dapat dilakukan penambahan titik penanaman grounding rod sebanyak 3 titik dengan jarak antara titik sedekat-dekatnya berjarak 2 meter.
Maka akan didapatkan nilai resistan total dari ketiga titik pentanahan tersebut sebesar : 1,6 ohm.
rumus tahanan grounding |
Demikianlah artikel mengenai Sistem pentanahan atau Arde (Grounding) yang benar, semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi yang berguna untuk kita semua.
Mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam artikel ini. Dan diharapkan koreksi dan masukannya untuk dapat dilakukan perbaikan.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan pada Pemasangan grounding yang baik dan benar, semoga dapat memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan bagi kita semua.
Posting Komentar untuk "Panduan memasang Grounding (pentanahan)"