10 Tips Agar bearing lebih awet
Bearing (Bantalan) merupakan salah satu Komponen penting yang ada pada sebuah mesin atau Motor penggerak, Bearing merupakan bagian dari mesin/motor yang berfungsi untuk mengurangi gesekan pada tumpuan Shaft (Poros) yang berputar/bergerak, untuk menumpu sebuah poros (Shaft) agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan.
Mengingat pentingnya fungsi Bearing (bantalan) pada sebuah mesin / motor, maka perlu dilakukan perawatan pada Bearing tersebut, dari mulai Pemilihan Bearing, Penyimpanan, Pemasangan, pembongkaran, Pelumasan secara berkala.
Berikut ini 10 Tips atau Panduan dalam memperlakukan Bearing untuk menjaga kualitas dan Life time agar lebih Optimal, tidak mudah rusak dan Awet, dari mulai Pemeriksaan, Pemilihan bearing, Pemasangan, dan lain sebagainya.
10 Tips Agar Bearing lebih Awet
1. Perlakukan Bearing dengan baik
Selalu perlakukan bearing sebagai komponen yang sangat Presisi. Retakan kecil dapat menyebabkan buruknya performa bearing dan kegagalan yang tak terhindarkan. Jangan biarkan objek tajam menyentuh bearing. Dilarang memasang bearing jika telah terjatuh atau terjadi kesalahan penyimpanan. Simpan bearing secara horizontal pada lokasi yang kering dan bersih. Hindari kontaminan melalui udara yang dapat menyebabkan kerusakan bearing.
2. Periksa kondisi Shaft (Poros) dan Housing
Selalu Inspeksi ukuran dan kondisi fisik As (Shaft) dan Housing sebelum memasangkan bearing. Teliti untuk kondisi kerusakan, bersihkan dari kontaminasi dengan menggunakan Kain lap halus.
3. Hindari Panas yang berlebih (Overheating)
Dilarang menggunakan Api yang bersentuhan langsung dengan bearing sewaktu proses pemasangan dengan teknik pemanasan, tahan bearing pada posisi yang tepat sampai temperaturnya normal, jika tidak, bearing akan bergeser dari posisinya.
4. Gunakan alat yang tepat
Pemanasan Induksi, peralatan injeksi oli dan hidrolik adalah alat-alat khusus untuk pemasangan dan pelepasang bearing. Alat-alat ini mempercepat proses dan memperkecil kemungkinan dari kerusakan bearing.
5. Bearing pengganti yang sama
Bearing pengganti harus Identikal dengan yang digantikannya. Identifikasi bearing biasanya terlihat pada bearing dan / atau kemasannya. Hubungi agen resmi untuk memverifikasi jika ada keraguan akan bearing pengganti.
6. Perhatikan Bearing Press fit
Pada pemasangan bearing dengan menggunakan tekanan, tekanan hanya dapat digunakan pada ring dengan menggunakan Press fit. Tekanan pada ring tanpa sebuah press fit dapat merusak jalur bearing.
7. Jangan mencuci bearing baru
Pabrikan bearing memperhatikan cara untuk mengemas dan mengirimkan bearing yang bebas debu dan siap untuk aplikasi spesifik. Secara normal, tidak diperlukan untuk mencuci bearing atau membuang lapisan pelindungnya. Pengecualian terjadi ketika anda menggunakan gemuk Polyurea atau pelumas sintetik.
8. Gunakan Pelumas berkualitas baik
Pabrikan bearing mengevaluasi beberapa factor sebelum menentukan tipe pelumas yang diperlukan untuk spesifik bearing, jadi hendaklah mengikuti anjuran mereka. Cek level pelumas secara rutin dan ganti pelumas setidaknya sekali setahun. Temperature dan kondisi kontaminasi mempengaruhi jangka waktu pelumasan.
9. Putar bearing
Bearing yang dipasangkan pada peralatan yang bergetar ketika as dalam keadaan diam dapat mengakibatkan kerusakan. Ini dapat terjadi jika peralatan tidak terlindungi dengan baik semasa pengiriman dan tidak tersimpan secara baik pada gudang penyimpanan.
10. Perhatikan tanda-tanda bahaya
Perhatikan tanda-tanda dari operasi bearing yang salah, seperti misalnua: bising yang berlebihan, atau naiknya getaran dan atau temperature yang berlebihan saat dioperasikan. Tanda-tanda bearing harus dicek secara rutin untuk kerusakan dan kemungkinan penggantian, instrument pengecekan seperti pena getaran dan thermometer infrared dapat membantu untuk mendeteksi masalah-masalah bearing.
Posting Komentar untuk "10 Tips Agar bearing lebih awet"