Jenis-jenis Overload Protection pada Elektro Motor, dan prinsip kerjanya
Salah satu penyebab utama kerusakan pada Elektro motor adalah Kelebihan beban (Overload), dan untuk mengantisipasi hal ini terjadi, maka dibutuhkan sistem proteksi beban berlebih pada motor (Overload Motor Protection).
Elektro motor merupakan penggerak utama mesin-mesin yang ada di Pabrik atau industri, Elektro motor berfungsi untuk menghasilkan tenaga gerak (putar), dengan memanfaatkan energi listrik. Mengingat kebutuhan tenaga untuk menggerakkan mesin-mesin di pabrik yang berbeda-beda, Oleh karena itu Daya elektro motor haruslah disesuaikan dengan Beban mesin yang akan digerakkannya.
Karena jika sebuah Elektro motor dioperasikan untuk menggerakkan suatu mesin yang bebannya melebihi dari kemampuan atau Daya motor tersebut, maka akan menyebabkan Elektro motor tersebut akan mengalami kerusakan akibat Kelebihan beban (Overload).
Untuk Menentukan ukuran Daya elektro motor adalah minimal 125% dari beban mesin yang akan digerakkannya, atau dengan kata lain, beban sebuah elektro motor maksimal 80% dari Daya maksimal Motor tersebut.
Beban elektro motor < 80% x In
Selain pentingnya menentukan daya motor yang akan digunakan untuk menggerakkan suatu Mesin, Perlu juga diingat bahwa seiring pengoperasian suatu Mesin, ada kalanya akan mengalami kendala atau gangguan, seperti misalnya, mesin rusak, sangkut, macet, penuh, sumbat, dan sebagainya, yang tentunya kendala yang terjadi pada mesin tersebut akan berdampak pada meningkatnya beban yang harus digerakkan oleh Elektro motor.
Sehingga yang awalnya beban yang ditanggung sebuah elektro motor maksimal hanya 80%, menjadi meningkat dan bahkan bisa sampai >100% dari kemampuan Motor tersebut. Apa yang terjadi jika Elektro motor dioperasikan dengan beban > 100% dari kemampuan Motor?
Jika Elektromotor dioperasikan dengan beban lebih dari 80%, tentunya Elektro motor tersebut akan mengalami panas yang berlebih (Overheat), apalagi jika dioperasikan dengan beban lebih secara terus menerus, maka elektromotor tersebut akan mudah mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, Pengoperasian Elektromotor secara Continu (terus menerus) sebaiknya hanya diberi beban maksimal 80% dari Maksimal daya Motor. Agar elektro motor lebih awet dan tidak mudah mengalami berbagai kerusakan. Bagaimana jika tiba-tiba mesin mengalami kerusakan (macet, sangkut, sumbat, dsb), yang menyebabkan beban berlebih pada elektro motor?
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada elekro motor akibat adanya beban berlebih (Overload), maka di setiap Panel kendali motor harus dilengkapi dengan Alat Proteksi beban berlebih (Overload Relay Protection).
Terdapat berbagai Jenis dari Proteksi beban berlebih (Overload Protection) pada motor, dan tentunya pemilihan jenis proteksi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan aplikasinya dilapangan.
Jenis-jenis "Overload Protection" dan prinsip kerjanya
- Thermal Overload Relay (TOR)
- Electronic Overload Relay
- Current Transducer
- Digital Panel Meter
1. Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal_Overload Relay Protection |
Jenis Overload Proteksi pada motor yang paling banyak digunakan adalah Thermal Overload Relay (TOR). Alat Proteksi beban lebih ini bekerja berdasarkan prinsip kerja pemuaian "Bimetal" yang ada didalamnya.
Saat terjadi beban berlebih pada motor, maka arus yang mengalir pada bimetal juga akan meningkat, dan akan mengakibatkan meningkatnya Suhu pada Bimetal. Meningkatnya suhu pada bimetal akan menyebabkan bimetal memuai dan membengkok, lalu akan menyentuh tuas didalamnya, yang menyebabkan terputusnya tegangan listrik ke Panel Control Motor.
Kelemahan dari Thermal Overload Relay
Overload Protection Jenis Thermal Overload Relay, membutuhkan waktu untuk trip (tripping times) yang cukup lama, karena pada saat motor mengalami beban berlebih, Alat ini tidak langsung bekerja untuk menghentikan Elektro motor.
Thermal Overload Relay harus menunggu bimetal yang ada di dalamnya memuai lalu memutuskan aliran listrik ke Panel Control, di masa tunggu ini, beban yang ditanggung sebuah elektro motor sebenarnya sudah berlebih, sehingga suhu motor juga akan meningkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada elektro motor.
2. Electronic Overload Relay
Electronic_Overload Protection |
Overload Protection jenis Electronic ini memiliki tingkat akurasi, respon dan sensitivity, yang jauh lebih baik dibanding dengan jenis Thermal. Electronic Overload Relay memberikan proteksi terhadap motor dari kondisi panas dan beban yang berlebihan. Selain itu jenis Electronic Overload Relay memberikan perlindungan yang lebih sensitif pada motor saat terjadi kehilangan salah satu phase (Phase Failure).
3. Digital panel meter
Digital panel meter_Proteksi Overload motor |
Untuk Proteksi Overload pada Motor, Jenis Digital Panel Meter dapat menjadi pilihan yang lebih baik jika dibandingkan dengan Overload Protection jenis Thermal dan Electonic. Tak hanya berfungsi sebagai alat pengukur berbagai paramater, Digital Panel Meter yang dilengkapi dengan fitur Relay Output (Digital Ouput), dapat difungsikan sebagai Proteksi motor saat terjadi beban berlebih.
Memiliki fitur pengaturan yang lebih lengkap (jumlah desimal, low/high set, time delay, dan fitur lainnya). Digital panel meter memiliki pengaturan batasan Overload Proteksi yang lebih presisi, serta pengaturan waktu delay yang dapat disesuaikan.
4. Current transducer
Current transducer_Overload Protection |
Pilihan proteksi beban berlebih (Overload) selanjutnya adalah Current Transducer. Current Transducer berfungsi untuk mengubah arus listrik dari CT (.../5A), menjadi sinyal analog output 4 - 20mA, untuk kemudian dihubungkan ke perangkat PLC atau Controller, sebagai Sinyal input.
Selanjutnya sinyal tersebut akan ditampilkan pada perangkat HMI. Dengan Current transducer, selain dapat difungsikkan sebagai Proteksi Overload Motor, dapat digunakan untuk berbagai fungsi lainnya, seperti mencatat aktivitas pengoperasian motor (History, grafik, logger, dan integrasi lainnya).
Posting Komentar untuk "Jenis-jenis Overload Protection pada Elektro Motor, dan prinsip kerjanya"