Mengenal Safety Device pada Turbin Generator
Salah satu Pembangkit Listrik yang banyak digunakan adalah Pembangkit listrik Tenaga Uap (Steam Turbine Generator). Turbin Generator ini terdiri dari Alat Penggerak bertenaga tekanan Uap (Steam Pressure) dan Alternator (Pembangkit Listrik).
Pada Artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang "Bagaimana Prinsip kerja Pembangkit Listrik tenaga Uap (Turbine Generator)" yang mengubah tenaga tekanan uap menjadi tenaga gerak memutar generator dan menghasilkan Tenaga Listrik.
Selanjutnya, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai sistem proteksi keselamatan yang ada pada Turbin uap atau biasa disebut Safety Device Turbine Generator.
Mengapa Safety Device sangat diperlukan pada sebuah Turbin Generator?
Sistem Proteksi pada Pembangkit Listrik bertenaga uap memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting, mengingat besarnya bahaya yang dapat terjadi, pada saat Turbin tersebut mengalami kegagalan pengoperasian, baik yang disebabkan dari faktor kesalahan Operator maupun Kegagalan operasi secara internal dari mesin itu sendiri.
Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah mengubah Energi Tekanan Steam menjadi Putaran untuk Menggerakkan Generator hingga dapat Menghasilkan Listrik, Tenaga yang digunakan adalah Tekanan Uap (Steam Pressure) yang cukup besar, untuk memutar sudu-sudu Turbin dengan nilai putaran yang cukup tinggi, mencapai lebih dari 5000 rpm.
Bagian utama pada sebuah Turbin adalah Governor Valve yang digerakkan oleh tenaga Oli bertekanan (Hydraulic system), yang berfungsi untuk mengatur Besar kecilnya Tekanan Uap yang masuk kedalam ruang sudu-sudu, sehingga tercapai Putaran yang stabil sesuai dengan yang dibutuhkan dan pada umumnya Generator menggunakan putaran 1500 Rpm.
Beberapa Gangguan yang dapat terjadi pada suatu Pembangkit listrik bertenaga Uap (Turbin Generator), antara lain:
- Over Speed (Kelebihan Putaran)
- High Vibration Bearing
- High Temperature Bearing
- Low Oil Pressure
Sistem Proteksi pada Turbin Uap
Untuk Mencegah terjadinya kerusakan atau bahaya keselamatan yang lebih serius, saat terjadi gangguan pada pengoperasian Turbin uap, maka pada sebuah Turbin Uap biasanya dilengkapi dengan Sistem Proteksi (safety Device), antara lain:
- Over Speed Trip
- High Vibration Bearing Trip
- High Temperature Bearing Trip
- Low Oil Pressure Trip
- Manual Trip (Hand Trip)
1. Over Speed Trip
Pada Turbin Uap dilengkapi dengan Sensor Putaran berlebih (Over Speed Sensor), Saat terjadi Putaran melebihi batas normal yang diinginkan, maka Sensor ini akan bekerja dan Memutuskan aliran listrik ke Solenoid Valve Trip, sehingga tekanan Oli hydraulic yang menggerakkan Tuas Governor Valve akan turun, dan Governor Valve akan otomatis menutup steam yang masuk ke Turbin sehingga turbin berhenti beroperasi. Sensor dipasang pada Output Speed Gearbox Turbin, yang memiliki putaran normal sebesar 1500 Rpm, sedangkan Overspeed Sensor ini di setting sebesar 15% x 1500 rpm atau sama dengan maksimal 1725 Rpm.
2. High Vibration Bearing Trip
Untuk antisipasi kondisi Bearing saat terjadi Ke Ausan, pada Turbin uap juga dipasang sensor sejenis Proximity yang dipasang pada ujung Shaft Output gearbox. Sensor Peoximity ini akan membaca seberapa jauh jarak pergeseran Shaft, dalam kondisi Normal pergeserannya sekitar 2 mm, jika terjadi pergeseran shaft melebih 2 mm, maka Proximity akan bekerja dan memutuskan aliran listrik ke Solenoid Valve dan menyebabkan turbin berhenti beroperasi.
3. High Temperature Bearing Trip
Selain Sensor "Clearance" atau pergerakan pada Bearing, pada Turbin uap juga ada yang dilengkapi dengan Sensor suhu Bearing (High Temperature Bearing Trip), dimana jika terjadi kenaikan suhu pada bearing (Suhu Maksimal bearing 65°C), maka sensor akan bekerja dan mengirimkan sinyal untuk menghentikan operasional Turbin.
4. Low Oil Pressure Trip
Besar kecilnya Steam yang masuk ke sudu-sudu Turbin diatur oleh Governor Valve, dan Governor Valve ini digerakkan menggunakan Tuas yang bekerja berdasarkan tekanan Oli Hydraulic. jika tekanan Oli hydraulic kurang, maka kinerja Governor Valve juga menjadi tidak optimal sesuai yang diinginkan, Tekanan minimum Oli Hydraulic ini adalah 0,8 Bar. Saat terjadi tekanan kurang (Low Oil Pressure) maka sensor berupa Prerssure Switch ini akan bekerja dan menyebabkan turbin tidak dapat dioperasikan.
5. Hand Trip (Manual Trip)
Selain beberapa sensor safety device diatas, pada turbin uap juga dilengkapi dengan Hand Trip (Manual Trip) sejenis emergency Stop, yang bekerja secara manual, Jika Operator melihat suatu kondisi yang tidak normal pada Turbin, maka Operator juga dapat menghentikan operasional turbin dengan menekan Hand Trip tersebut.
Posting Komentar untuk "Mengenal Safety Device pada Turbin Generator"