Penangkal Petir; Jenis, Fungsi dan Prinsip kerjanya
Kita tentunya sering mendengar istilah "Anti Petir", atau Penangkal Petir yang dalam bahasa inggrisnya disebut dengan "Lightning Protection". Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Anti Petir (Penangkal Petir), apa fungsinya dan Bagaimana Prinsip kerjanya?
Petir merupakan Fenomena Alam yang biasanya terjadi saat akan turun hujan, dan Petir ini dapat menghasilkan Listrik dengan tegangan yang cukup besar, sehingga jika sambarannya mengenai benda-benda di bumi, maka akan menyebabkan bahaya dan kerusakan yang cukup fatal.
Mengingat besarnya dampak dan resiko yang dapat ditimbulkan akibat sambaran petir ini, maka diperlukan suatu sistem atau perangkat yang diperuntukkan untuk mencegah atau paling tidak dapat meminimalisir resiko sambaran petir ini terhadap Peralatan listrik, benda-benda atau bangunan yang kita miliki. Sistem ini biasa disebut dengan Alat Penangkal Petir (Anti Petir).
Lalu Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Sistem Penangkal Petir?
Penjelasan mengenai Anti Petir; Definisi, Prinsip kerja dan Fungsinya
Apa itu Anti Petir? |
A. Definisi Anti Petir atau Penangkal Petir
Anti Petir atau Penangkal Petir Adalah suatu Sistem Perangkat yang dibuat sedemikian rupa untuk menangkap sambaran petir langsung, dan mengalirkannya ke Bumi melalui suatu kabel penghantar.
Sehingga, Sebutan yang lebih tepat untuk menyebutkan Anti Petir atau Penangkal Petir adalah Alat Penangkap Petir, karena prinsip kerjanya bukanlah menahan atau menangkal, melainkan untuk Menangkap Sambaran Petir Langsung dan mengalirkannya ke bumi/tanah untuk di Netralisir.
B. Bagian Utama Penangkal Petir
Pada suatu sistem Penangkal Petir, Terdapat 3 bagian utama, yaitu:
1. Head (Air Teminal)
Bagian Utama dari Penangkal Petir adalah Tiang/Batang Penangkal Petir yang memiliki bagian ujung runcing ataupun bulat menyerupai Payung, yang biasa disebut juga dengan Head, Preventor atau Air Terminal, yang dipasang tepat dibagian paliang Atas dari bagian sistem Anti petir.
Head Terminal ini dipasang di bagian atas, bertujuan agar pada saat terjadi sambaran petir, maka sambaran petir tersebut akan mengarah ke bagian ini, lalu Head terminal akan menangkap sambaran petir tersebut lalu mengalirkannya ke bumi/tanah.
Terdapat dua jenis Head Terminal penangkal petir, yakni Pasif (Konvensional) dan Aktif (modern). Head Terminal yang bersifat pasif, biasanya memiliki bentuk runcing pada bagian ujungnya menyerupai tombak, sedangkan Head Terminal yang bersifat Aktif, biasanya memiliki bentuk bulat menyerupai payung dan penangkal petir elektrostatis dapat mengeluarkan ion yang dapat membuat sambaran petir mengarah ke bagian head terminal ini.
2. Conductor (Kabel Penghantar)
Bagian Utama dari suatu sistem Penangkal petir adalah Conductor (Kabel Penghantar), yang biasanya terbuat dari bahan Tembaga, dengan ukuran penampang umumnya menggunakan Kabel BC 50 mm2 (BC: Bore Copper)
Kabel Penghantar ini berfungsi sebagai jalur penghubung dari Head terminal menuju Pembumian (Grounding), sehingga pada saat bagian Head terminal menerima sambaran petir, maka aliraan listrik dari sambaran petir tersebut akan langsung dialirkan melalui bagian Konduktor ini menuju ke Bumi.
3. Pembumian (Grounding)
Bagian utama dari Penangkal Petir, dan salah satu bagian yang memiliki peran yang sangat penting yakni Grounding (Pembumian/pentanahan).
Grounding merupakan Kabel Penghantar (Konduktor) yang dihubungkan ke tonggak (Grounding Rod) berbahan tembaga, yang ditanamkan kedalam tanah sedemikian rupa dengan kedalaman tertentu hingga tercapai nilai tahanan serendah mungkin, atau maksimal tahanan grounding <5 Ohm
C. Fungsi Anti Petir
Anti petir berfungsi untuk memberikan perlindungan atau meminimalisir resiko bahaya atau kerusakan terhadap berbagai bangunan, peralatan listrik, dan sebagainya, yang dapat ditimbulkan Akibat Sambaran Petir Langsung.
Anti Petir hanya dapat memberikan perlindungan pada bahaya atau resiko yang dapat ditimbulkan saat terjadi Sambaran Petir Langsung, dan perlu diketahui bahwa Anti petir tidak bisa menjamin secara total perlindungan terhadap bahaya kerusakan saat terjadi sambaran petir, karena kita sebagai manusia hanya mampu berusaha, sedangkan petir adalah kehendak yang Maha Kuasa. Jadi karena alasan inilah, meskipun Anti petir sudah terpasang dengan baik, masih ada kita temukan kasus kerusakan akibat sambaran petir, bahkan anti petir itu sendiri dapat rusak akibat kuatnya energi yang dapat ditimbulkan dari sambaran petir langsung.
Penangkal Petir tidak bisa melindungi resiko bahaya kerusakan yang dapat ditimbulkan dari Sambaran Petir tidak langsung (Induksi).
D. Prinsip Kerja Penangkal Petir
Penangkal petir memiliki fungsi untuk melindungi bangunan atau benda lainnya, karena sambaran petir berusaha mencari benda terdekat maka Penangkal petir harus dipasang diposisi yang lebih tinggi dari bangunan atau benda lainnya.
Head Terminal yang terpasang di posisi ujung tertinggi, akan menjadi benda pertama yang akan disambar petir, dan head terminal ini akan menarik muatan listrik yang berasal dari awan baik itu setelah sambaran petir terjadi atau pun sebelumnya, lalu mengalirkan muatan listrik tersebut ke dalam tanah melalui konduktor penghantar. sehingga alat penangkal petir ini juga dapat mencegah tidak terjadi sambaran petir yang menghasilkan bunga api/kilat.
E. Jenis-jenis Penangkal Petir
- Penangkal Petir sistem Franklin
- Penangkal Petir sistem Faraday (Sangkar Konduktor)
- Penangkal Petir sistem Kawat Catenary
- Penangkal Petir sistem Early Steamer Emission Conductor
- Penangkal Petir Konvensional
- Penangkal Petir Radioaktif
- Penangkal Petir Elektrostatis
- Penangkal Petir Alami
Posting Komentar untuk "Penangkal Petir; Jenis, Fungsi dan Prinsip kerjanya"