8 Tips Memilih Stabilizer Voltage yang bagus
Beberapa Hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli Produk Stabilizer Voltage
Stabilizer Voltage (STAVOL) adalah Alat Penyetabil Tegangan yang cukup efektif, terutama jika tegangan listrik dirumah sering Naik turun atau tidak Stabil.
Untuk memilih Stabilizer Voltage yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan anda di rumah, tentunya perlu diperhatikan beberapa hal penting dalam memilih Stabilizer tersebut.
1. Pilih Ukuran Daya STAVOL lebih besar dari Pemakaian Daya di rumah
Sesuaikan ukuran Watt Stabilizer Voltage yang akan anda pilih dengan pemakaian daya listrik di rumah anda, sebagai contoh jika di rumah anda menggunakan listrik dengan daya 900 watt, maka pilih Stabilizer Voltage yang memiliki daya lebih besar yakni 125% x 900 = 1125 watt, jika ukuran 1125 watt tidak tersedia dipasaran maka bisa menggunakan Stabilizer dengan Daya 1200 watt.
2. Perhatikan satuan Daya yang tertera pada Stabilizer Voltage, apakah satuan Watt atau VA
Produk Stabilizer Voltage yang di jual di pasaran terkadang menggunakan satuan Watt atau satuan VA, sehingga anda harus benar-benar memperhatikan spesifikasi yang tertera pada Stabilizer tersebut, jika menggunakan satuan VA (Volt Ampere), maka Ukuran Stabilizer harus disesuaikan dengan perhitungan Watt = VA x Cosphi, Namun jika Cosphi belum diketahui, secara umum dapat menggunakan nilai cosphi 0,8, maka perhitungannya menjadi Watt = VA x 0,8.
3. Pilih Stabilizer yang memiliki Rentang toleransi Tegangan Input lebih besar
Saat akan memilih dan membeli Stabilizer Voltage, perlu anda perhatikan spesifikasi Voltage Input Range (Rentang tegangan input) yang dapat di Stabilkan oleh alat tersebut, tentunya semakin besar rentang tegangannya akan semakin bagus untuk stabilitas listrik di rumah anda,.
Voltage Input Range (Rentang tegangan input) adalah nilai Tegangan terendah sampai yang tertinggi yang masih dapat distabilkan oleh Alat Stabilizer Voltage tersebut, misalnya pilih Rentang Tegangan Input 140 volt s/d 250 volt. yang artinya saat tegangan listrik turun hingga 140Volt, alat tersebut masih dapat menaikkan tegangan dan menstabilkannya menjadi tegangan keluaran (Output Voltage) 220Volt, begitu juga saat tegangan listrik di rumah naik menjadi 250Volt alat ini masih dapat menurunkan tegangan dan menstabilkannya menjadi tegangan keluaran 220Volt.
4. Perhatikan Spesifikasi Response Time pada Alat Stabilizer Voltage
Response Time (Waktu respon) pada stabilizer adalah salah satu hal yang penting, ini menunjukkan seberapa cepat respon alat tersebut untuk menstabilkan saat terjadi Tegangan Naik atau turun, semakin cepat Responnya akan semakin bagus, misalnya Stavol dengan Response Time 0,1 seconds.
5. Pilih Stabilizer Voltage yang dilengkapi dengan Berbagai Proteksi
Alat Stabilizer tegangan tentunya memerlukan berbagai proteksi untuk antisipasi saat terjadi berbagai jenis gangguan, Beberapa Proteksi yang harus dimiliki Alat penyetabil tegangan tersebut antara lain:
7. Pilih Produk Stabilizer Voltage dari Merek Ternama
Tips lainnya untuk memilih Stabilizer Voltage yang bagus dan berkualitas adalah Pilih produk dari Merek Ternama dan sudah terpercaya.
8. Harga berbanding lurus dengan Kualitas
Memilih Stabilizer voltage dengan harga yang lebih murah boleh-boleh saja asalkan dipastikan terlebih dahulu kualitas dan garansi yang ditawarkan, Namun biasanya Harga selalu berbanding lurus dengan kualitas, dan sebaiknya jangan mudah tergiur dengan tawaran harga murah namun kualitas belum terjamin.
Stabilizer Voltage (STAVOL) adalah Alat Penyetabil Tegangan yang cukup efektif, terutama jika tegangan listrik dirumah sering Naik turun atau tidak Stabil.
Untuk memilih Stabilizer Voltage yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan anda di rumah, tentunya perlu diperhatikan beberapa hal penting dalam memilih Stabilizer tersebut.
8 Tips Memilih Stabilizer yang bagus dan cocok untuk di rumah
Agar Stabilizer Voltage yang anda gunakan nantinya bisa lebih awet, dapat memenuhi kebutuhan berbagai elektronik dan alat listrik di rumah anda, dan dapat berfungsi dengan baik untuk menstabilkan tegangan listrik di rumah, serta untuk melindungi kerusakan berbagai barang elektronik dan peralatan listrik yang anda miliki karena tegangan listriknya tidak stabil.1. Pilih Ukuran Daya STAVOL lebih besar dari Pemakaian Daya di rumah
Sesuaikan ukuran Watt Stabilizer Voltage yang akan anda pilih dengan pemakaian daya listrik di rumah anda, sebagai contoh jika di rumah anda menggunakan listrik dengan daya 900 watt, maka pilih Stabilizer Voltage yang memiliki daya lebih besar yakni 125% x 900 = 1125 watt, jika ukuran 1125 watt tidak tersedia dipasaran maka bisa menggunakan Stabilizer dengan Daya 1200 watt.
(Daya Stavol = 125% x Total Daya listrik di rumah)Dan Sesuaikan pemilihan Daya Stabilizer dengan kebutuhan anda, jika Stabilizer yang anda butuhkan hanya untuk Satu atau beberapa Alat elektronik misalnya hanya untuk CPU Komputer, Televisi, monitor dan sebagainya, maka cukup menggunakan Stabilizer dengan daya 500 watt, Namun jika Stabilizer akan dipasang untuk seluruh Instalasi listrik rumah maka sesuaikan dayanya dengan Total Daya terpasang di rumah anda.
2. Perhatikan satuan Daya yang tertera pada Stabilizer Voltage, apakah satuan Watt atau VA
Produk Stabilizer Voltage yang di jual di pasaran terkadang menggunakan satuan Watt atau satuan VA, sehingga anda harus benar-benar memperhatikan spesifikasi yang tertera pada Stabilizer tersebut, jika menggunakan satuan VA (Volt Ampere), maka Ukuran Stabilizer harus disesuaikan dengan perhitungan Watt = VA x Cosphi, Namun jika Cosphi belum diketahui, secara umum dapat menggunakan nilai cosphi 0,8, maka perhitungannya menjadi Watt = VA x 0,8.
3. Pilih Stabilizer yang memiliki Rentang toleransi Tegangan Input lebih besar
Saat akan memilih dan membeli Stabilizer Voltage, perlu anda perhatikan spesifikasi Voltage Input Range (Rentang tegangan input) yang dapat di Stabilkan oleh alat tersebut, tentunya semakin besar rentang tegangannya akan semakin bagus untuk stabilitas listrik di rumah anda,.
Voltage Input Range (Rentang tegangan input) adalah nilai Tegangan terendah sampai yang tertinggi yang masih dapat distabilkan oleh Alat Stabilizer Voltage tersebut, misalnya pilih Rentang Tegangan Input 140 volt s/d 250 volt. yang artinya saat tegangan listrik turun hingga 140Volt, alat tersebut masih dapat menaikkan tegangan dan menstabilkannya menjadi tegangan keluaran (Output Voltage) 220Volt, begitu juga saat tegangan listrik di rumah naik menjadi 250Volt alat ini masih dapat menurunkan tegangan dan menstabilkannya menjadi tegangan keluaran 220Volt.
4. Perhatikan Spesifikasi Response Time pada Alat Stabilizer Voltage
Response Time (Waktu respon) pada stabilizer adalah salah satu hal yang penting, ini menunjukkan seberapa cepat respon alat tersebut untuk menstabilkan saat terjadi Tegangan Naik atau turun, semakin cepat Responnya akan semakin bagus, misalnya Stavol dengan Response Time 0,1 seconds.
5. Pilih Stabilizer Voltage yang dilengkapi dengan Berbagai Proteksi
Alat Stabilizer tegangan tentunya memerlukan berbagai proteksi untuk antisipasi saat terjadi berbagai jenis gangguan, Beberapa Proteksi yang harus dimiliki Alat penyetabil tegangan tersebut antara lain:
- Under Voltage Protection (Proteksi saat Tegangan turun dibawah Range terendah)
- Over Voltage Protection (Proteksi saat Tegangan Naik melebihi Range tertinggi)
- Overload Protection (Proteksi saat Beban melebihi batasan Daya Stabilizer)
- Short Circuit Protection (Proteksi Saat terjadi hubung singkat, atau saat adanya kebocoran listrik)
7. Pilih Produk Stabilizer Voltage dari Merek Ternama
Tips lainnya untuk memilih Stabilizer Voltage yang bagus dan berkualitas adalah Pilih produk dari Merek Ternama dan sudah terpercaya.
8. Harga berbanding lurus dengan Kualitas
Memilih Stabilizer voltage dengan harga yang lebih murah boleh-boleh saja asalkan dipastikan terlebih dahulu kualitas dan garansi yang ditawarkan, Namun biasanya Harga selalu berbanding lurus dengan kualitas, dan sebaiknya jangan mudah tergiur dengan tawaran harga murah namun kualitas belum terjamin.
Posting Komentar untuk "8 Tips Memilih Stabilizer Voltage yang bagus"