Apa itu Thermal Overload Relay, dan bagaimana cara menentukan ukurannya?
Thermal Overload Relay (TOR), adalah salah satu komponen penting dalam sebuah rangkaian Panel Listrik, untuk kontrol Motor Listrik 3 Phase.
Thermal Overload Relay ini berfungsi sebagai Proteksi saat Terjadi Arus Lebih (Over Current) pada sebuah Elektro Motor, dengan prinsip kerja proteksi Thermal Overload Relay menggunakan sistem Thermal (Perubahan Panas).
Arus listrik yang melalui suatu penghantar akan menghasilkan panas, dan panas yang dihasilkan tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
Dari Prinsip inilah, Dasar Prinsip kerja Thermal Overload Relay berfungsi untuk mendeteksi besaran arus yang dilaluinya, dan kemudian perubahan panas dimanfaatkan untuk deteksi arus berlebih dari Motor listrik.
Thermal Overload Relay dilengkapi dengan penghantar berbahan Bi-Metal, yang terbuat dari 2 jenis logam yang berbeda nilai tahanan jenisnya, sehingga, saat pada suhu tertentu, maka Bimetal akan memuai dan membengkok, dan menyebabkan terputusnya rangkaian listrik yang menuju ke Magnetic Contactor, sehingga Motor listrik berhenti beroperasi.
Batasan Arus listrik pada Thermal Overload Relay yang dapat dilaluinya, tentunya harus disesuaikan dengan besaran Arus Nominal pada Motor yang digunakan, sehingga Thermal Overload Relay hanya akan bekerja memutuskan rangkaian jika terjadi kelebihan arus melebihi arus normal motor saat beroperasi.
Sebagai Contoh:
Sebuah Elektro Motor 3 Phase, 11Kw, 380V, 50Hz, Cosphi 0,8, maka Arus Nominalnya adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
In = P / (V x Cosphi x √3)
In = 11.000 / (380 x 0.8 x 1,73)
In = 11.000 / 525,92
In = 20,9 Ampere
Jika In sudah kita ketahui, maka untuk menentukan besaran Thermal Overload Relay, adalah:
Karena Thermal Overload relay, adalah sebagai proteksi agar Motor listrik tidak mengalami Arus berlebih dan Over heat, maka settingan Thermal Overload relay harus lebih kecil dari Arus Nominalnya.
Jika ukuran thermal Overload yang diinginkan tidak tersedia di pasaran, maka bisa menggunakan ukuran yang mendekati, namun jangan terlalu melebihi dari hasil hitungan yang ada.
Thermal Overload Relay ini berfungsi sebagai Proteksi saat Terjadi Arus Lebih (Over Current) pada sebuah Elektro Motor, dengan prinsip kerja proteksi Thermal Overload Relay menggunakan sistem Thermal (Perubahan Panas).
Arus listrik yang melalui suatu penghantar akan menghasilkan panas, dan panas yang dihasilkan tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Seberapa besar Arus listrik yang mengalir
- Seberapa besar Ukuran penampang penghantar
- Seberapa besar Resistansi penghantar (Bahan Penghantar)
- Semakin besar Arus Listrik yang mengaliri suatu penghantar, maka suhu penghantar tersebut akan semakin panas, begitu juga sebaliknya.
- Semakin Besar Penampang penghantar maka suhu akan lebih rendah, dan sebaliknya jika penghantar terlalu kecil maka Suhu akan naik menjadi lebih panas.
- Semakin Besar Tahanan jenis (rho) dari penghantar yang digunakan, maka suhu penghantar akan semakin panas saat dilalui arus listrik, dan hal ini dipengaruhi oleh bahan penghantar yang digunakan.
Dari Prinsip inilah, Dasar Prinsip kerja Thermal Overload Relay berfungsi untuk mendeteksi besaran arus yang dilaluinya, dan kemudian perubahan panas dimanfaatkan untuk deteksi arus berlebih dari Motor listrik.
Thermal Overload Relay dilengkapi dengan penghantar berbahan Bi-Metal, yang terbuat dari 2 jenis logam yang berbeda nilai tahanan jenisnya, sehingga, saat pada suhu tertentu, maka Bimetal akan memuai dan membengkok, dan menyebabkan terputusnya rangkaian listrik yang menuju ke Magnetic Contactor, sehingga Motor listrik berhenti beroperasi.
Batasan Arus listrik pada Thermal Overload Relay yang dapat dilaluinya, tentunya harus disesuaikan dengan besaran Arus Nominal pada Motor yang digunakan, sehingga Thermal Overload Relay hanya akan bekerja memutuskan rangkaian jika terjadi kelebihan arus melebihi arus normal motor saat beroperasi.
Thermal Overload Relay |
Bagaimana Cara menentukan Ukuran Ampere Thermal Overload Relay yang sesuai dengan kebutuhan?
Ukuran Thermal Overload Relay = 80% x InIn adalah (Arus Nominal), dari sebuah motor yang didapat dari hasil perhitungan rumus daya listrik 3 Phase.
Sebagai Contoh:
Sebuah Elektro Motor 3 Phase, 11Kw, 380V, 50Hz, Cosphi 0,8, maka Arus Nominalnya adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
In = P / (V x Cosphi x √3)
In = 11.000 / (380 x 0.8 x 1,73)
In = 11.000 / 525,92
In = 20,9 Ampere
Jika In sudah kita ketahui, maka untuk menentukan besaran Thermal Overload Relay, adalah:
In x 80%20,9 Amp x 80% = 16,72 Amp
Karena Thermal Overload relay, adalah sebagai proteksi agar Motor listrik tidak mengalami Arus berlebih dan Over heat, maka settingan Thermal Overload relay harus lebih kecil dari Arus Nominalnya.
Jika ukuran thermal Overload yang diinginkan tidak tersedia di pasaran, maka bisa menggunakan ukuran yang mendekati, namun jangan terlalu melebihi dari hasil hitungan yang ada.
Posting Komentar untuk "Apa itu Thermal Overload Relay, dan bagaimana cara menentukan ukurannya?"